:: telepon 0351 868386   [email protected]
Info Sekolah
Kamis, 21 Nov 2024
  • ” Terwujudnya Lembaga Pendidikan Kejuruan yang bertaqwa kepada Tuhan YME, santun dalam bersikap, unggul dalam prestasi, terampil dalam berkarya, serta berbudaya lingkungan “

Kombel Masak Rawon Jiwan, Sarana Sharing Guru Tanpa Sungkan

Kamis, 1 Februari 2024 Oleh : Admin Website

Tugas guru hari-hari ini semakin banyak saja. Selain tentu saja mengajar, guru harus menguasai aplikasi-aplikasi terkait pembelajaran. Selama ini guru mencoba memecahkan sendiri masalah yang ditemukannya di dalam melaksanakan pembelajaran. Trik dan tips yang didapat dalam upaya memecahkan masalah tersebut hanya menjadi pengetahuan, pengalaman dan refleksi bagi guru sendiri.

Padahal banyak guru menemukan masalah yang sama dalam melaksanakan pembelajaran tersebut. Maka salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai ruang dan sarana berkolaborasi bagi guru adalah dengan mengaktifkan komunitas belajar di sekolah.

Komunitas belajar atau kombel merupakan wadah bagi guru yang memiliki tujuan yang sama untuk berkumpul, berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran agar berdampak baik pada hasil belajar murid.

Tujuan dibentuknya komunitas belajar agar guru merasa memiliki tanggungjawab dan bisa berkolaborasi dalam menyikapi berbagai permasalahan dalam pembelajaran yang dihadapi di sekolah.

Di SMKN 2 Jiwan terdapat Kombel Masak Rawon Jiwan. Satu-satunya kombel di sekolah ini. Kemarin (1/2/24) Kombel ini mengadakan sharing praktik pertama di tahun ini. Materinya adalah Penyusunan Modul Ajar yang Berdampak Pada Merdeka Belajar.

Sebagai narasumber adalah Pak Ahya Alimuddin, Ketua Kombel sekaligus Guru Penggerak. Beliau menyampaikan cara penyusunan modul sesuai regulasi dan aturan, terutama panduan di Platform Merdeka Mengajar. Platform yang lagi in di kalangan pendidik saat ini.

Output yang ingin dicapai adalah meningkatnya kompetensi guru dalam menyiapkan perangkat ajar yang bermakna bagi siswa. Pesertanya adalah 98 guru di SMKN 2 Jiwan.

“Kegiatan ini sangat kami butuhkan. Karena panduan penyusunan modul saat ini banyak sekali versinya. Semoga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas,” ujar Sunarjo, wakil kepala bidang kurikulum.

 

Red. Aya